Selasa, 03 April 2012

Trik Berbusana Ibu Bekerja


Semua ibu masa kini pasti sibuk. Entah itu sibuk dengan kegiatan di rumah maupun yang juga aktif dengan pekerjaan kantoran atau punya usaha sendiri, pasti punya kesibukan. Ibu yang juga merangkap wanita karier lebih mudah ketahuan, biasanya, ia bisa menenteng berbagai macam hal sekaligus, misal, laptop dengan kantung belanjaan, dan lainnya. Wanita-wanita bekerja yang juga seorang ibu seakan memiliki dua dunia yang menyatu. Tak sedikit ibu sekaligus wanita karier ini di siang harinya menghadiri rapat direksi, sorenya menghadiri rapat orangtua murid dengan sekolah anaknya.

Para ibu bekerja tak punya waktu banyak. Ia harus pandai mengatur waktu dan bersikap praktis, termasuk dalam hal memadupadankan busana. Supaya tidak repot, berikut ini adalah beberapa poin yang bisa membantu Anda, para ibu hebat yang superaktif untuk menghemat waktu tanpa harus mengorbankan gaya:

1. Kurangi busana one-piece
Tak perlu terlalu banyak membeli dress, jumpsuit, atau busana one piece lainnya, karena Anda hanya bisa mengenakannya sesekali saja. Orang akan langsung menyadari ketika Anda mengenakan busana one-piece, karena cukup ikonik. Satu kali pakai, dan Anda harus langsung mencuci pakaian tersebut, pun, jarang bisa dikenakan berkali-kali.

2. Blazer dan jaket
Blazer dan jaket formal adalah cara terbaik untuk menciptakan kesan profesional di atas rok ataupun celana. Plus, jika Anda mengganti bawahannya dengan jins atau legging, blazer atau jaket pun akan langsung terlihat seru dan chic. Pilih jaket atau blazer dengan warna solid (satu warna), berpotongan pas tubuh, dan tanpa banyak detail. Investasikan pada ukuran panjang yang berbeda. Jaket yang dikenakan sebagai luaran, saat tak terlalu kotor pun bisa dikenakan berkali-kali asal pakaian yang Anda kenakan di dalamnya diganti.

3. Rok
Rok adalah busana profesional yang penting untuk dimiliki. Sedikit motif pada rok masih aman untuk dimiliki. Pastikan Anda bisa memadupadankan busana ini dengan busana lain yang Anda miliki. Sebaiknya pilih rok dengan ukuran yang menengah, tak terlalu pendek, tetapi juga tak terlalu panjang. Anda ingin bisa bergerak bebas tanpa harus khawatir rok akan terangkat saking pendeknya, atau susah bergerak karena terlalu panjang.

4. Celana panjang
"Aturan" seputar celana panjang tak jauh dari "aturan" pada nomor 2. Pilih warna solid. Celana warna aman, dengan potongan yang cantik pada tubuh, seperti boot cut atau wide-leg akan terlihat chic saat dipadankan dengan jaket denim, windbreaker, blazer, dan sebagainya. Celana berwarna khaki juga amat mudah dipadupadankan. Namun, waspada dengan celana bahan warna khaki yang terlalu tipis, karena bisa meninggalkan kesan kurang menarik jika terlalu "menyeplak" pada lekuk atau timbunan lemak di bagian pinggul dan bokong, belum lagi jika ada VPL (Visible Panty Line).

5. Blus/atasan cantik
Pilih blus atau atasan dengan variasi pada lengan baju dan detail minim yang menarik. Bayangkan busana cantik, tetapi Anda juga masih bisa bergerak bebas saat mengurus anak yang berlarian atau minta dibantu mengenakan sabuk pengaman di bangku belakang. Lengan terlalu panjang dengan model lonceng akan menyulitkan Anda bergerak saat harus mengerjakan hal-hal seperti itu.

6. Kardigan
Kardigan dengan segala model bentuk leher, baik V-neck atau scoop neck akan membantu Anda untuk bergerak sambil terlihat menarik. Ketimbang membeli sweater yang hanya bisa dikenakan sekali-sekali plus perawatan yang sulit, kardigan adalah pilihan terbaik.

7. Tas tangan besar

Tas tangan besar akan membantu Anda membawa banyak barang, mulai dari dompet, makeup, sisir kecil, ponsel, agenda, sekaligus tisu basah, tisu kering, dan barang keperluan si kecil. Pastikan tas tangan itu cukup kuat melewati berbagai "cobaan" tapi juga gaya saat dibawa bertemu klien.

8. Perhiasan
Perhiasan adalah hal kecil yang membuat seorang wanita terlihat cantik dalam sekejap. Anting, kalung, dan jam tangan yang tidak terbuat dari desain serupa, asalkan warna bahannya sama, seperti perak atau emas sudah cukup. Pilih yang desainnya simpel serta elegan. Tak perlu membeli gelang besar yang berderet dan bunyi setiap kali Anda bergerak. Anda akan banyak bergerak, terbayang betapa berisiknya gelang itu?

9. Pakaian dalam
Ini adalah investasi terbaik untuk Anda merasa percaya diri. Sebagian wanita cuek saja bila pakaian dalamnya tidak matching, tetapi bagi sebagian wanita, pakaian dalam harus senada, setidaknya warnanya. Untuk Anda yang tipe "miss matching", lebih baik beli pakaian dalam harian dengan warna yang sama. Aturan ini hanya untuk pakaian dalam yang akan Anda kenakan sehari-hari. Simpan pakaian dalam mahal dan hanya untuk malam khusus suami di tempat yang berbeda, nah, bagian itu boleh Anda isi dengan warna-warni yang lain. Anda akan menghemat banyak waktu jika pakaian dalam harian Anda memiliki warna sama, tak pusing mencarinya di pagi hari.

10. Stoking
Anda tipe pengguna stoking? Kalau ya, dari jauh-jauh hari, pastikan Anda menyimpan cadangan stoking baru di rumah dan di kantor. Anda tak pernah tahu kejadian apa yang akan membuat stoking Anda berlubang. Ini adalah hal yang paling memalukan karena membuat Anda terlihat tidak perhatian.

11. Scarf

Scarf juga adalah pilihan manis untuk menambah kesan cantik. Bisa diikatkan pada tas, pada leher, atau menutup rambut di hari yang panas. Pastikan warnanya cukup aman dipadankan dengan busana-busana yang Anda miliki.

12. Perhatikan bahannya
Anda tahu aktivitas harian Anda akan tinggi, tak jarang pula Anda akan tergesa-gesa dan busana berkeringat. Pastikan busana yang Anda miliki terbuat dari bahan yang menyerap keringat, hindari membeli busana yang rencananya akan Anda kenakan harian dengan tag "Dry Clean Only". Tipe busana "Dry Clean Only" akan butuh waktu untuk membersihkannya dan harganya pun tak murah. Busana dengan lambang seperti itu hanya bisa dikenakan sesekali, khususnya saat acara formal.

Poin-poin di atas adalah tips untuk para ibu yang ingin tetap terlihat menarik sambil menjalani aktivitasnya sebagai ibu dan pekerja aktif. Namun tak perlu dibawa pusing, karena di akhir hari, si kecil sebenarnya tidak terlalu memedulikan apa yang Anda kenakan, yang penting ia tahu, Anda ada di dekat dia setiap kali ia butuh.


Sumber: sheknows.com

Syal, Tak Cuma Penghangat Leher

Di negara empat musim, syal menjadi pelengkap berpakaian pada musim dingin. Di Indonesia, syal lebih sering menjadi aksesori untuk mempercantik penampilan.

Syal atau scarf bisa berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang. Fungsinya beragam. Selain dikenakan di leher, bisa pula dililitkan di pinggang atau disimpulkan di tas.

Syal juga bisa dibuat dari berbagai kain berbeda seperti koleksi dari Shawl & Co milik Sastri Sanjoto, Tria Andrian, Indira Tranggono, dan Kartika Mahendrasmi. Syal ini dibuat dari dua hingga empat kain berbeda jenis, salah satunya dari kain tradisional, seperti batik, lurik, atau tenun.

Sejak pertama kali dirilis pada Maret 2011, Shawl & Co memang mengusung konsep etnik modern, dengan menggunakan kain tradisional sebagai unsur utama. Kain ini kemudian dipadukan dengan jenis kain lain dalam tekstur yang berbeda, seperti bahan kaus, sutra, sifon, beludru, hingga korduroi.

Padu padannya terkesan berani dengan tabrak warna dan motif. Batik hijau, misalnya, bisa dipadukan dengan kain tenun berwarna ungu dan hijau serta kain polos ungu. Ada pula syal yang desainnya memadukan lurik dengan kain polos dan kain bermotif polkadot sebagai aksen pinggir.

Beberapa di antaranya memiliki desain berupa perpaduan beberapa kain yang dilekatkan di atas kain dasar. Namun, ada pula syal dengan jenis kain berbeda untuk kedua permukaannya. Bentuknya pun tak hanya kain yang dibentuk persegi panjang lurus. Beberapa di antaranya dibuat berkerut sehingga memunculkan tekstur unik.

Klasik dan kontemporer
Kekayaan motif dan gaya desain ini membuat Shawl & Co bisa mengakomodasi beragam selera penggemar mode, mulai dari yang klasik sampai kontemporer. Syal dengan beragam motif dan warna dalam satu desainnya juga bisa dipadupadankan dengan lebih dari satu baju. ”Kalau hanya satu motif atau satu kain, kesannya kan kuno,” kata Tria, yang membuat bisnis syal karena kebiasaan memakai syal pada musim dingin ketika tinggal di Denmark.

Syal unik juga dibuat perancang busana Dina Midiani. Selain membuat dari bahan yang utuh, seperti sifon dan tulle, Dina juga memanfaatkan sisa kain dari pembuatan baju, seperti untuk bahan batik, tenun, dan kaus.

Sisa kain ini dimanfaatkan dengan maksimal sehingga membentuk syal yang justru unik. Salah satunya yang dibuat dari sisa-sisa kaus yang bentuknya mirip rentetan petasan kecil.

Meski terkesan ”berantakan”, syal dari potongan tenun tampil menarik ketika telah dipakai. Adapun syal dari bahan tulle diberi aplikasi bunga dari bahan yang sama sehingga dari kejauhan bunga-bunga itu terlihat bergelantungan.

Dari desain yang unik inilah syal tak hanya berfungsi sebagai penghangat leher. Dina bercerita, syal kreasinya bisa berfungsi untuk mempermanis jilbab atau pengganti kalung. Ragam desainnya juga memberi pilihan untuk dikenakan dalam gaya kasual maupun formal.

Desain-desain unik ini menarik perhatian pasar di luar Indonesia. Dina, misalnya, pernah mengekspor ke Amerika Serikat, Australia, dan Jepang. Adapun produk Shawl & Co pernah dibeli konsumen dari Amerika Serikat dan Australia. ”Mereka suka karena syal di negara mereka monoton, hanya dari satu bahan, tidak modis seperti dari Indonesia,” kata Tria.

Di Indonesia, desainer dan pemilik bisnis syal meyakini produk mereka merupakan item pelengkap busana yang pasarnya bisa terus tumbuh.

Popularitas syal
Syal tak hanya dikenal ketika dikenakan Audrey Hepburn, Elizabeth Taylor, atau Grace Kelly sebagai hiasan kepala. Konon, syal telah dikenal sejak tahun 1350 Sebelum Masehi pada zaman Mesir Kuno. Pada masa itu, syal dikenakan Ratu Nefertiti, juga sebagai hiasan kepala.

Ketika berlangsung perang dunia kedua, perempuan yang bekerja di pabrik amunisi menutupi kepala mereka dengan syal agar rambut mereka tak tersangkut di mesin. Pada perkembangannya, seperti diceritakan dalam tulisan The neck’s big thing: a colourful history of the silk scarf dalam fashion.telegraph.co.uk, syal diproduksi secara massal ketika rayon mulai dikenal tahun 1930-an. Syal dari bahan rayon dipakai oleh para perempuan yang ingin mempercantik penampilannya tetapi tak mampu membeli syal dari sutra yang lebih dulu populer.

Ketika majalah-majalah mode lahir, beberapa di antaranya menulis bahwa syal bisa menjadi pilihan bagi perempuan, yang memiliki busana terbatas, untuk tampil dengan gaya berbeda. Pada era 1970-an, para perancang busana menempelkan logo perusahaan mereka dalam syal sebagai salah satu bentuk pemasaran.

Syal tak hanya dikenal di panggung mode. Di dunia olahraga, syal dengan logo dan nama klub menjadi cendera mata klub sepak bola. Perhatikan saja yang terjadi di stadion sepak bola. Ketika tim kesayangan bertanding, para pendukungnya akan bernyanyi atau berteriak memberikan dukungan sambil membentangkan syal dengan kedua tangan.

Sabtu, 31 Maret 2012

Tips Tampil Bak selebriti


Selebriti lokal maupun dunia pasti selalu tampil anggun dan memesona. Tetapi, penampilan mereka yang sempurna tidak selalu merupakan bawaan sejak lahir, melainkan karena kecermatan mereka merias wajah, memilih gaya rambut, maupun gaya berbusana yang menonjolkan sisi baik mereka.
Karena memiliki uang, menurut Kimberly Fusaro dalam artikelnya yang berjudul 9 Secrets of Wadrobe Stylists, selebriti juga memiliki banyak stylist yang dapat memberikan semua solusi tersebut.

Oleh karena itu, sebenarnya Anda pun bisa terlihat sempurna seperti para selebriti. Kimberly memberikan beberapa tips dari para stylist selebriti agar Anda bisa tampil chic dalam berbagai kesempatan.

1. Gunakan sepatu hak tinggi
"Gunakan sepatu yang berhak, walaupun tidak terlalu tinggi," ungkap Gail Ambeau, seorang desainer dan stylist di Jackson, Mississippi. Semakin tinggi hak sepatu yang digunakan, Anda akan terlihat semakin ramping. Hal ini disebabkan karena kaki akan terlihat semakin panjang, terutama saat berjalan. Namun, jika tak terbiasa dengan sepatu berhak stiletto, maka wedges bisa jadi pilihan tanpa membuat kaki menjadi tegang dan tidak nyaman.

2. Ciptakan bentuk ideal tubuh
Pakaian dapat membantu Anda membentuk lekuk ideal tubuh. Jika memiliki pinggul yang lebar, pilih gaun atau baju atasan yang menonjolkan bagian tubuh yang langsing. Cellini menyarankan untuk mencoba busana dalam berbagai ukuran dan gaya untuk menemukan busana yang paling tepat, dan membuat baju "jatuh" pada sisi tubuh yang ideal.

Perempuan dengan bahu yang lebar akan mendapatkan sisi idealnya dengan menggunakan sebuah t-shirt V-neck. "Semakin dalam V-nya, maka semakin sempit bahu Anda akan terlihat," ungkap Ambeau. Mengeskpos kulit di bawah leher akan menarik pandangan mata seseorang ke bagian bawah, dan memberikan ilusi siluet yang lebih vertikal.

3. Hindarkan fokus pada kelemahan Anda
"Jika tak terlalu menyukai bentuk kaki, maka hindari terlalu menarik perhatian orang dengan menggunakan celana yang berwarna terang atau jeans berwarna," tukas Cellini. Warna-warna pucat, terang, dan penuh detail, akan sangat mudah menarik perhatian. Hindari pula penggunaan celana cargo, karena tambahan kantung di bagian paha justru bisa menambah massa kaki sehingga kaki terlihat lebih gemuk.

"Selain itu, untuk meminimalkan lemak di perut, kenakan baju atasan atau kemeja yang melebar di bagian pinggang," ungkap Kami Gray, wardrobe stylist di Portland, Oregon, sekaligus penulis buku The Denim Diet.

4. Sesekali kenakan busana pria
Agar punya gaya yang berbeda, jangan hanya berbelanja di bagian perempuan. "Sesekali datangi wilayah baju pria karena mungkin saja Anda bisa mendapat berbagai benda atau busana yang unik dan cocok dipasangkan dengan busana Anda," ungkap Tracey Vest, seorang konsultan fashion. Misalnya saja rompi, syal, t-shirt, kemeja, ataupun sweater.

Karena busana pria cenderng berbentuk kotak dan longgar, pasangkan dengan legging atau celana skinny untuk menciptakan gaya yang lebih feminin. Coba juga untuk lebih kreatif dengan merangkai sendiri berbagai aksesori dari manik-manik atau pita yang cantik.

5. Beli pakaian sesuai ukuran
Banyak perempuan membeli pakaian yang terlalu besar, dengan harapan bisa menyembunyikan kekurangan mereka," ungkap Debbie Wright, konsultan mode dan gaya hidup di Connecticut. Pada kenyataannya, pakaian longgar justru akan membuat tubuh terlihat lebih besar karena kehilangan bentuk tubuh asli. Solusinya bukan bersembunyi di balik lembaran kain, melainkan mencari busana yang pas di tubuh, namun tidak menggelembung seperti jaket.

Jika kebetulan membeli busana berbahan lycra, terutama jeans, sebaiknya pilih ukuran yang sedikit ketat ketika dicoba. Karena bahan ini merupakan jenis bahan yang melar setelah beberapa kali pakai.

Sepatu Platform Sama Bahayanya dengan Stiletto

Sepatu high heels menjadi salah satu senjata andalan para perempuan untuk mempercantik penampilan. Dengan high heels, perempuan merasa lebih jangkung dan ramping, sehingga kepercayaan diri akan meningkat. Bahkan Victoria Beckham masih mengenakan sepatu Christian Louboutin berhak 15 cm ketika sedang mengandung enam bulan (anak keempatnya, Harper)

Benar, Busana Menunjukkan Siapa Kita

You are what you wear, begitu kata banyak orang. Pakaian yang kita kenakan mencerminkan siapa kita yang sebenarnya. Namun adakah latar belakang ilmiah yang mendasari hal ini?